<p>engadget.com</p>
Industri

Gagal Listing di Dow Jones, Saham Tesla Jeblok

  • Saham Tesla anjlok hingga 7%

Industri

Drean Muhyil Ihsan

NEW YORK – Saham Tesla anjlok hingga 7% pada penutupan perdagangan di hari Jumat, 4 September 2020 waktu setempat. Hal ini akibat raksasa produsen mobil listrik ini gagal melantai di bursa indeks S&P 500.

Di lansir Reuters, Komite Index S&P 500 lebih memilih untuk memasukkan Etsy, Teradyne dan Catalent daripada perusahaan milik konglomerat Elon Musk ini. Padahal nilai perusahaan ketiganya jauh lebih rendah dibandingkan nilai perusahaan Tesla. Hal tersebut tentu menghancurkan harapan inevestor Tesla yang telah mencatatkan laba selama empat triwulan berturut-turut.

Berbalik dengan Tesla, saham e-commerce Etsy langsung melejit hingga 6%. Sedangkan produsen peralatan semikonduktor Teradyne dan perusahaan teknologi Catalent masing-masing mencatatkan kenaikan harga saham sebesar 2%.

Analis senior S&P Dow Jones, Howard Silverblatt menolak untuk menyampaikan alasan tidak masuknya Tesla ke S&P 500. Padahal perusahaan raksasa itu telah memenuhi sejumlah syarat untuk melantai.

“Pasar terus berubah, dan kami perlu merefleksikannya dalam indeks kami,” kata Silverblatt.

Bagi yang ingin melantai di bursa ini, Dow Jones memberikan sejumlah syarat. indeks S&P 500 memiliki aset acuan senilai US$11,2 triliun, di mana US$4,6 triliun di antaranya dana terindeks.

Selain itu, perusahaan harus berlokasi di AS dan terdaftar di NYSE, Nasdaq, atau Cboe. Perusahaan juga mesti memiliki kapitalisasi pasar di atas US$8,2 miliar dan telah mencatatkan laba dalam empat triwulan berturut-turut.

Memenuhi semua kriteria di atas ternyata tidak menjamin perusahaan bisa masuk indeks S&P 500. Komite Indeks melakukan pertemuan tiap triwulanan untuk membahas keseimbangan indeks. Perusahaan yang telah masuk list, sewaktu-waktu bisa saja dikeluarkan.