Ilustrasi perusahaan rintisan alias start up unicorn dan decacorn di Asia Tenggara, termasuk Indonesia / TrenAsia-Deva Satria
Fintech

Gokil! RI Sumbang 11 Start Up, Ini Daftar Lengkap Unicorn di Asia Tenggara 2021

  • Dari negara-negara anggota ASEAN, Singapura dan Indonesia menjadi dua negara dengan penyumbang unicorn terbanyak. Rinciannya, Singapura 22, Indonesia 11, Vietnam 3, Thailand 2, Malaysia 1.

Fintech

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Kawasan Asia Tenggara (ASEAN) menjadi salah satu wilayah dengan penetrasi teknologi digital yang tinggi. Salah satu indikatornya tercermin dari perusahaan rintisan berbasis teknologi start up  yang lahir di kawasan ini.

Setidaknya ada tiga level prestasi yang biasa disematkan untuk perusahaan rintisan alias start up, yaitu unicorn, decacorn, dan hectocorn.

Perusahaan start up bergelar unicorn adalah perusahaan yang nilai valuasi sahamnya sudah mencapai US$1 miliar atau setara dengan Rp14,2 triliun (kurs Rp14.225 per dolar Amerika Serikat).

Start up decacorn mempunyai valuasi 10 kali lipat dari unicorn, yaitu sebesar US$10 miliar atau setara Rp142,2 triliun. Terakhir, prestasi paling tinggi yang pernah disematkan kepada perusahaan start up adalah hectocorn, dengan valuasi US$100 miliar atau sekitar Rp1,42 kuadriliun.

Dari negara-negara anggota ASEAN, Singapura dan Indonesia menjadi dua negara dengan penyumbang unicorn terbanyak. Rinciannya, Singapura 22, Indonesia 11, Vietnam 3, Thailand 2, Malaysia 1.

Laporan Cento Ventures  bertajuk SE Asia Tech Investment FY 2020 menunjukkan, pendanaan ke start up Asia Tenggara turun 3,5% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi US$8,2 miliar tahun lalu. 

Investasi ke perusahaan rintisan Indonesia merupakan yang terbesar, yakni 70%. Penurunan pendanaan 3,5% yoy lebih kecil dibandingkan India yang mencapai 31% dan Afrika 38%.

Berdasarkan nilainya, Indonesia berkontribusi 70% terhadap total pendanaan. Lalu Singapura (14%), Malaysia (5%), Thailand (5%), Vietnam (4%), dan Filipina (2%). Sedangkan dari sisi jumlah kesepakatan investasi, Singapura memimpin dengan porsi 37%. Lalu Indonesia (27%), Vietnam (14%), Malaysia (12%), Thailand (6%), dan Filipina (5%).

Besarnya nilai investasi yang diperoleh perusahaan rintisan Indonesia ditopang oleh start up jumbo. Hampir setengah dari dana yang terkumpul masuk ke unicorn termasuk Grab Holdings, Gojek, Bukalapak, dan Traveloka. Cento Ventures mencatat, pendanaan lebih dari US$100 juta menyumbang 57% dari total investasi.

Melansir dari postingan akun Instagram Seasia.co, Senin 11 Oktober 2021, berikut adalah daftar start up berstatus unicorn di ASEAN:

  1. Sea: Singapura
  2. Grab: Singapura
  3. GoTo: Indonesia
  4. Lazada: Singapura
  5. J&T Express: Indonesia
  6. Bukalapak: Indonesia
  7. Razer: Singapura
  8. HyalRoute: Singapura
  9. Kredivo: Indonesia
  10. OVO: Indonesia
  11. Traveloka: Indonesia
  12. Acronis: Singapura
  13. TR: Singapura
  14. VNC: Vietnam
  15. Bigo Live: Singapura
  16. Ninja Van: Singapura
  17. Ascend Money: Thailand
  18. NTI: Singapura
  19. Trax: Singapura
  20. Carausell: Singapura
  21. Blibli: Indonesia
  22. Carro: Singapura
  23. Carsome: Malaysia
  24. Flash: Thailand
  25. JD.ID: Indonesia
  26. Just Co: Singapura
  27. Matrixport: Singapura
  28. Moglix: Singapura
  29. Nium: Singapura
  30. One: Singapura
  31. Patsnap: Singapura
  32. Secret Lab: Singapura
  33. Tiket.com: Indonesia
  34. VNLife: Vietnam
  35. VNPay: Vietnam
  36. Advance: Singapura
  37. Xendit: Indonesia
  38. Boltech: Singapura
  39. Ajaib: Indonesia