Harga Nikel Legit, Laba Bersih Vale Indonesia (INCO) Terkerek Dobel Digit
- Tambunnya pendapatan INCO merupakan buah dari kenaikan harga realisasi rata-rata pada 2022 yang naik sebesar 35% dibandingkan dengan harga tahun lalu
Korporasi
JAKARTA – PT Vale Indonesia Tbk (INCO) membukukan laba bersih senilai US$200,40 juta atau setara dengan Rp3,12 triliun (kurs Rp15.573 per dolar Amerika Serikat) pada 2022.
Profit tersebut tumbuh sebanyak 20,87% dibandingkan dengan laba bersih 2021 sebesar US$165,79 juta. Alhasil, laba bersih per saham dasar INCO naik menjadi US$0.0202 dari sebelumnya US$0.0167.
Berdasarkan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia, laba bersih INCO sejalan dengan kenaikan pendapatan. Tahun lalu, INCO meraih penjualan sebesar US$1,17 miliar alias melejit 24% dari perolehan 2021 sebesar US$953,2 juta.
- Ikut Andil Bikin ChatGPG, Elon Musk Peringatan Bahaya AI
- Harga Emas Antam Hari Ini Diam di Tempat, Segram Masih Dibanderol Rp1.019.000
- Bisa Buat Hack Tidur, Apa Itu Ritme Sirkadian?
- GoTo Optimistis EBITDA Perseroan yang Disesuaikan Akan Positif pada Kuartal IV-2023
Usut punya usut, tambunnya pendapatan INCO merupakan buah dari kenaikan harga realisasi rata-rata pada 2022 yang naik sebesar 35% dibandingkan dengan harga tahun lalu.
Di satu sisi, INCO mampu mempertahankan biaya tunai di kisaran US$11.000 per ton di tengah kenaikan harga komoditas yang signifikan pada 2022.
INCO membukukan EBITDA sebesar US$477,0 juta pada 2022, naik dari EBITDA pada 2021 sebesar US$391,9 juta, terutama didorong oleh harga realisasi nikel yang lebih tinggi.
Meski begitu, beban pokok pendapatan INCO pada 2022 meningkat 23% menjadi sebesar US$865,9 juta dari sebelumnya US$704,3 juta pada 2021. Penyebab utama kenaikan beban pokok pendapatan adalah harga bahan bakar dan batu bara yang lebih tinggi.
Sebagai informasi, INCO telah memproduksi 60.090 metrik ton nikel dalam matte pada 2022. Realisasi ini turun 8,1% dari produksi tahun 2021 yang mencapai 65.388 metrik ton.
Penurunan ini disebabkan oleh adanya pelaksanaan proyek pembangunan kembali Tanur 4 pada paruh pertama 2022.
Adapun produksi pada kuartal IV-2022 mencapai 16.183 ton nikel dalam matte. Realisasi ini sekitar 8% lebih rendah bila dibandingkan dengan volume produksi yang direalisasikan pada kuartal III-2022 sebesar 17.513 metrik ton.