Tumpukan penumpang tujuan Bogor di Stasiun Manggarai akibat penghapusan rute commuter line Tanah Abang - Bogor sehingga penumpang transit sangat padat di stasiun tersebut, Minggu 29 Mei 2022. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Nasional

Ini Deretan Permasalahan Evolusi Stasiun Manggarai Sebagai Stasiun Sentral

  • Perencanaan soal Stasiun Manggarai yang akan dijadikan sebagai stasiun sentral memberikan banyak pekerjaan rumah untuk perlu dituntaskan.
Nasional
Liza Zahara

Liza Zahara

Author

JAKARTA - Perencanaan soal Stasiun Manggarai yang akan dijadikan sebagai stasiun sentral memberikan banyak pekerjaan rumah untuk perlu dituntaskan.

Pasalnya Stasiun Manggarai saat ini memiliki beberapa permasalahan yang berpotensi mengganggu fungsinya sebagai stasiun sentral nanti. 

Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno mengatakan, permasalahan paling mendesak adalah akses menuju Stasiun Manggarai yang kurang memadai berupa jalan sempit dan lingkungan sekitar yang padat, semrawut, dan tidak teratur.

"Ruas Jalan Tambak dan Jalan Manggarai Utara itu sempit. Kemudian terdapat beberapa titik penyempitan jalan yang menjadi penyebab kemacetan," kata Djoko saat dihubungi TrenAsia.com  Jumat, 3 Juni 2022.

Djoko melanjutkan, titik kemacetan itu di antaranya terowongan lintas bawah Manggarai, area drop off depan stasiun dan jembatan dekat pintu air.

Karena itu, infrastruktur jalan yang memadai dan tersedianya lahan parkir yang luas agar bisa menampung cukup banyak kendaraan bagi pengguna stasiun menjadi hal penting untuk sebuah stasiun sentral. 

Kemudian proses pengerjaan stasiun ini juga membutuhkan kerja ekstra dalam hal penertiban 23.298 jiwa yang bermukin di lahan aset milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAII).

Penertiban tersebut perlu dilakukan untuk mengoptimalkan lahan agar bisa digunakan untuk mendukung optimalisasi fungsi Stasiun Manggarai sebagai stasiun sentral.

Karena itu, untuk menjadi stasiun besar dengan melayani beragam kereta api seperti antar kota dan sebagainya, stasiun perlu didukung dari lingkungannya.

Ia melanjutkan, banyaknya keluhan dari pelanggan dapat dimaklumi mengingat pengerjaan pembangunan Stasiun Manggarai dilakukan dalam kondisi sedang beroperasi. Salah satunya perubahan rute Kereta Rel Listrik (KRL) yang sudah diresmikan sejak Mei 2022 lalu mengundang banyak keluhan bagi pengguna. 

Selanjutnya perihal kondisi Stasiun Manggarai, Djoko menilai hal itu sudah bagus karena stasiun itu mampu menerima kereta jarak jauh, KRL, maupun kereta bandara.