Kemendag: Pengendalian Inflasi Jadi Kunci Hindari Resesi
- Keadaan global yang tidak menentu membuat bayang-bayang inflasi pangan dan energi semakin menggila serta menjadi tantangan tersendiri.
Nasional
JAKARTA - Kondisi ekonomi global yang tidak menentu membuat ancaman inflasi pangan dan energi semakin menggila.
Kepala Badan Kebijakan Perdagangan Kementerian Perdagangan, Kasan mengungkapkan tantangan pangan global memunculkan sisi negatif dan positif.
"Untuk Indonesia kenaikan harga pangan termasuk blessing, namun inflasi ini yang jadi sisi negatifnya," ujar Kasan dalam Gambir Trade Talk pada Rabu 27 Juli 2022.
- Tahan Banting, 4 Sektor Industri Ini Diprediksi Tetap Kokoh Meski Dibayangi Resesi
- Sempat Dihentikan BEI, Perdagangan Emiten Milik Suami Puan Maharani Kembali Dibuka
- Kapan Rupiah Digital Mulai Berlaku di Indonesia? Simak Penjelasan BI
Kasan mengatakan, sempat meredanya perang Rusia-Ukraina usai penandatanganan bersama PBB dan Presiden Turki. Momen tersebut memberikan secercah harapan atas situasi inflasi pangan dan energi.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) hingga Juni 2022, inflasi tahunan Indonesia sudah mencapai 4%. Angka inflasi ini tak separah di negara maju justru yang sudah jauh lebih tinggi bahkan ada yang menyentuh 8%.
Kondisi ini menuntut Indonesia untuk mengatur strategi agar tak terseret arus resesi. Kasan menambahkan Indonesia pada situasi ini tak bisa bergantung terhadap kondisi eksternal. Sehingga negara perlu mandiri untuk mengatasi kenaikan harga pangan hingga energi.