Laba Bersih Bayan Resources Terancam Turun Hingga 75%
Sebagai dampak pandemi COVID-19, emiten batu bara PT Bayan Resources Tbk. memprediksi turunnya penurunan laba bersih kuartal pertama 2020 sebanyak 51% – 75% dibandingkan periode yang sama sebelumnya. Selain itu, dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, 28 Mei 2020 emiten bersandi saham BYAN ini juga memproyeksikan pendapatan konsolidasi pada kuartal I-2020 […]
Industri
Sebagai dampak pandemi COVID-19, emiten batu bara PT Bayan Resources Tbk. memprediksi turunnya penurunan laba bersih kuartal pertama 2020 sebanyak 51% – 75% dibandingkan periode yang sama sebelumnya.
Selain itu, dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, 28 Mei 2020 emiten bersandi saham BYAN ini juga memproyeksikan pendapatan konsolidasi pada kuartal I-2020 kurang dari 25% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Padahal, pos pendapatan dari kegiatan operasional yang saat ini terhenti berkontribusi sekitar 51% – 75% terhadap total pendapatan konsolidasi sepanjang 2019. Seperti diketahui, beberapa entitas anak perseroan telah menghentikan sementara operasional bisnisnya, dengan perkiraan jangka waktu penghentian atau pembatasan operasional berlangsung selama 1 – 3 bulan.
Adapun entitas anak yang mengentikan sementara operasionalnya adalah PT Bara Tabang yang berlokasi di Tabang site Kalimantan Timur, PT Fajar Sakti Prima yang berlokasi di Tabang site Kalimantan Timur, dan PT Indonesia Pratama yang berlokasi di Tabang site Kalimantan Timur
Meski begitu, BYAN mengaku pandemi ini tidak berdampak dalam pemenuhan kewajiban keuangan jangka pendek perusahaan. Hingga saat ini, manajemen BYAN melaporkan tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK), merumahkan, atau melakukan pemotongan gaji 50% kepada seluruh karyawannya. Adapun, jumlah karyawan tetap dan tidak tetap perseroan hingga saat ini mencapai 2.777 orang.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
“Sejauh ini perusahaan kami masih beroperasi dengan pembatasan; yaitu menerapkan protokol penghindaran penyebaran virus COVID-19 di lingkungan kerja,” tulis manajemen BYAN dalam keterbukaan informasi.
Meski begitu, perseroan mengakui turunnya demand ekspor dan domestik serta jatuhnya harga komoditas, telah mempengaruhi kinerja Laporan Keuangan perusahaan dan oleh karena itu perusahaan harus lebih berhati-hati dalam mengelola arus kas perusahaan dan berupaya keras agar paling tidak bisa bertahan (survive) dengan tetap melaksanakan seluruh kewajiban ke negara serta sedapat mungkin tidak melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap para karyawan.
Dengan outlook di kuartal-II yang kurang menggembirakan dan kemungkinan kondisi belum pulih kembali di Kuartal-III dan IV di tahun 2020, BYAN menjalankan strategi pada operasionalnya dengan tujuan efisiensi dan mengurangi dampak kerugian sambil tetap mengutamakan keselamatan kerja para karyawan.
“Strateginya menyesuaikan target produksi, mencari market pembeli yang potensial, melakukan penghematan pengeluaran yang bukan prioritas, rutin menjalankan prosedur keamaan dan keselamatan kerja dengan mengadakan tes rapid.”