<p>Kantor BRI Syariah, Jakarta. Foto: Panji Asmoro/TrenAsia</p>
Industri

Laba BRIS Kuartal III 2020 Melesat 238 Persen

  • JAKARTA – PT Bank BRI Syariah Tbk. (BRIS) berhasil mencatat laba sebesar Rp190,5 miliar pada kuartal III tahun ini. Laba tersebut melejit 238% year-on-year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp56 miliar. Direktur Utama BRI Syariah Ngatari mengungkapkan, perolehan laba bersih ditopang oleh pertumbuhan pembiayaan sebesar 57,9% yoy atau senilai Rp40 triliun. […]

Industri
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – PT Bank BRI Syariah Tbk. (BRIS) berhasil mencatat laba sebesar Rp190,5 miliar pada kuartal III tahun ini. Laba tersebut melejit 238% year-on-year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp56 miliar.

Direktur Utama BRI Syariah Ngatari mengungkapkan, perolehan laba bersih ditopang oleh pertumbuhan pembiayaan sebesar 57,9% yoy atau senilai Rp40 triliun.

“Pada periode ini, laba bersih meningkat didukung optimalisasi fungsi intermediasi perbankan,” ujarnya dalam rilis resmi yang dikutip TrenAsia.com, Kamis, 5 November 2020.

Ia menjelaskan, penopang pembiayaan meliputi segmen ritel, yakni usaha kecil dan menengah (UKM), mikro, dan konsumer yang mencapai Rp12,2 triliun.

Selain itu, pembiayaan mikro BRI Syariah juga berkontribusi sebesar Rp10,9 triliun atau tumbuh 185% yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Masih tergolong segmen mikro, penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) juga tumbuh sebesar Rp4,3 triliun.

Jumlah tersebut mencapai 95% dari total target penyaluran KUR BRI Syariah tahun ini sebesar Rp4,5 triliun.

Penyaluran pembiayaan tersebut diikuti oleh penurunan rasio NPF. Secara gross, NPF turun dari 4,45% menjadi 3,35% pada periode ini. Kemudian NPF net menjadi Rp1,73% dari yang sebelumnya 3,97%.

Dari sisi dana pihak ketiga (DPK), perseroan mampu menghimpun sebesar Rp49 triliun, tumbuh tinggi 43% dibandingkan Rp34 triliun per akhir 2019.

Petumbuhan ini juga terjadi untuk total aset yang naik 30% dari Rp43 trilun per akhir 2019 menjadi Rp56 triliun per kuartal III 2020.

Bongkar Pengurus

Diketahui, pada hari ini perseroan terjadwal menggelar menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Agenda ini tak lain merupakan bagian dari tindak lanjut proses merger bersama kedua bank syariah pelat merah lainnya, yaitu PT BNI Syariah dan PT Bank Syariah Mandiri.

Sebelumnya, pihak terkait bersama ketiga bank induknya telah melakukan penandatanganan conditional merger agreement pada Senin, 12 Oktober 2020.

Adapun salah satu poin dari acara dalam RUPSLB tersebut, yakni perubahan susunan pengurus BRIS.

Aksi merger sendiri baru akan dieksekusi pada kuartal I tahun depan. Disebutkan, holding bank syariah tersebut akan dipegang oleh BRIS setelah merger tersebut dilaksanakan. Alasanya, BRIS merupakan satu-satunya perusahaan yang sudah go public.

Adapun komposisi pemegang saham bank hasil merger nantinya, yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) 51,2%, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) 25%, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) 17,4%, DPLK BRI – Saham Syariah 2% dan publik 4,4%.