Nampak sejumlah pengunjung tengah berbelanja kebutuhan pokok makanan di pasar modern kawasan BSD Tangerang Selatan, Senin 26 Juli 2021. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Nasional

Lebih Rendah dari Proyeksi IMF, Bank Mandiri Taksir Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Hanya 3,69 Persen

  • PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) melakukan koreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 4,3% year on year (yoy) menjadi 3,69% yoy.
Nasional
Muhamad Arfan Septiawan

Muhamad Arfan Septiawan

Author

JAKARTA – Revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi lagi-lagi harus dialami Indonesia. Kali ini, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) melakukan koreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 4,3% year on year (yoy) menjadi 3,69% yoy.

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman menilai adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3-4 sangat menekan roda perekonomian Indonesia. Meski begitu, kebijakan ini diklaim perlu diimplementasikan agar ekonomi Indonesia bisa terbang pada kuartal IV-2021.

Faisal mengatakan pemerintah perlu secara serius untuk menekan mobilitas masyarakat. Bersamaan dengan itu, akselerasi vaksinasi COVID-19 bakal menjadi sentimen yang bisa menambah optimisme ekonomi pada kuartal IV-2021.

“PPKM Level 3-4 saat ini memang menekan ekonomi, namun kami harap bisa terakselerasi di kuartal IV-2021 dan pemulihan ekonomi bisa kembali berjalan,” ujar Faisal dalam keterangan tertulis yang diterima TrenAsia.com, Kamis, 29 Juli 2021.

Belum lama ini, International Monetary Fund (IMF) ikut merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 4,3% yoy menjadi 3,9% yoy. Dalam laporan World Economic Update, IMF menyebut adanya perlambatan ekonomi yang terjadi akibat varian baru virus corona.

Hal itu menjadi variabel esensial yang menahan laju pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang. Sebagian besar negara berkembang, termasuk Indonesia, terkena dampak dengan alami perlambatan ekonomi.

Laju pertumbuhan keseluruhan negara berkembang turun 0,4% dari 6,7% yoy menjadi 6,3% yoy. Sementara itu proyeksi pertumbuhan ekonomi di ASEAN-5 yang meliputi Malaysia, Filipina, Thailand, Singapura, dan Indonesia turun 0,6% dari 4,9% yoy menjadi 4,3% yoy.

“Gelombang infeksi virus COVID-19 di negara-negara ASEAN-5 menahan laju aktivitas ekonomi sehingga ada penurunan laju pertumbuhan ekonomi,” tulis IMF dalam laporannya, dikutip Rabu, 28 Juli 2021.

Berselisih tipis, Bank Pembangunan Asia (ADB) meramal pertumbuhan ekonomi Indonesia  menerbitkan berada di angka 4,1% yoy pada tahun ini.

Di dalam negeri, Bank Indonesia (BI) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2021 dari 4,1%-5,1% yoy menjadi 3,8% yoy. Penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi juga dilakukan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dari 4,3%-5,3% yoy menjadi 3,7%-4,5% yoy.