<p>Ilustrasi: Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Meski Pandemi, 325 Emiten di BEI Masih Untung Pada Semester I-2020

  • Secara keseluruhan, total laba bersih emiten-emiten di pasar modal pada semester I-2020 juga mengalami penurunan 42,65% dari Rp206,47 triliun menjadi hanya Rp118,42 triliun.

Industri
Fajar Yusuf Rasdianto

Fajar Yusuf Rasdianto

Author

JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai bahwa kinerja emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang semester I-2020 masih terbilang cukup baik. Hal itu dapat terlihat dari masih banyaknya jumlah emiten yang mendapatkan keuntungan pada periode waktu tersebut.

Berdasarkan catatannya, Airlangga menyebut, pada semester I-2020 masih ada sebanyak 325 emiten yang mendapatkan keuntungan. Jumlah ini setara 63% dari total keseluruhan emiten yang melantai di pasar modal Indonesia. Sedangkan yang mencatatkan kerugian hanya 193 emiten.

“Perusahaan yang laba diharapkan mempunyai daya tahan terhadap perekonomian nasional karena perusahaan-perusahaan tersebut adalah leader di bidang masing-masing,” terang Airlangga dalam diskusi daring bertajuk “Outlook 2021: The Year of Opportunity”, Rabu 21 Oktober 2020.

Di sisi lain, jika mengacu pada data yang ditunjukkan Airlangga dalam diskusi tersebut, tercatat bahwa jumlah emiten yang untung itu sebetulnya masih mengalami penurunan dibandingkan perolehan tahun sebelumnya. Di semester I-2019, jumlah emiten yang untung mencapai 422 atau 22,99% lebih banyak dibandingkan semester I-2020.

Sementara itu, jumlah emiten yang merugi meningkat 101,04% jika dibandingkan dengan semester I-2019. Tercatat pada periode waktu tersebut, jumlah emiten yang merugi hanya 96.

Secara keseluruhan, total laba bersih emiten-emiten di pasar modal pada semester I-2020 juga mengalami penurunan 42,65% dari Rp206,47 triliun menjadi hanya Rp118,42 triliun. Pun demikian dengan total pendapatannya yang turun 9,07% dari Rp1.979,91 triliun menjadi Rp1.800,32 triliun.

Kendati begitu, Airlangga tetap meyakini bahwa kinerja emiten-emiten di BEI saat ini sudah sesuai jalur dan mulai masuk fase perbaikan. Hal tersebut dapat terlihat dari mulai kembalinya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke level 5.000 sejak Agustus silam.

“Kalau kita lihat secara Maret-Oktober relatif sudah naik. Walaupun berbasis dari Januari masih di bawah 18%” pungkas Airlangga. (SKO)