Penjualan Seret, Laba LPCK Ambruk 67 Persen
- Laba tersebut amblas 67% secara tahunan dari periode sama tahun lalu sejumlah Rp222,53 miliar
Properti
JAKARTA – Penjualan emiten properti milik Grup Lippo, PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) sedang tak bagus selama enam bulan pertama tahun ini. Akibatnya, laba bersih LPCK tergerus jadi Rp73,36 miliar pada semester I-2023.
Keuntungan LPCK amblas 67% secara tahunan (year on year/ yoy) dari periode sama tahun lalu sejumlah Rp222,53 miliar. Menipisnya laba LPCK diakibatkan berkurangnya pendapatan menjadi Rp577,53 miliar atau turun 24 % dari edisi sama tahun lalu Rp765,44 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan semester I-2023, pendapatan LPCK berasal dari penjualan hunian dan apartemen senilai Rp256,69 miliar. Susut dari 6 bulan pertama tahun 2022 Rp466,23 miliar.
Lalu ada pendapatan dari pengelolaan kota Rp191,86 miliar, penjualan tanah industri Rp88,07 miliar, penjualan tanah komersial dan rumah toko Rp9,44 miliar, juga pendapatan sewa Rp31,44 miliar.
Ditambah lagi, perseroan menanggung beban usaha Rp128,33 miliar, beban penghasilan lainnya Rp11,24 miliar, dan beban lainnya Rp15,25 miliar. Alhasil, laba usaha yang dihasilkan sebesar Rp123,95 miliar, turun 50,10% yoy dari Rp248,41 miliar.
- Kredit Berkelanjutan BCA Capai Rp181,2 Triliun, Didominasi Pembiayaan Kendaraan Listrik
- Gencar Ekspor, INKA Kirim Gerbong Kereta Pesanan Selandia Baru
- Jalin Kerja Sama dengan KlikDokter, BRI Perkuat Layanan Digital Payment
Setelah dikurangi pajak, laba bersih LPCK tergerus jadi tersisa Rp73,36 miliar pada semester I-2023. Keuntungan LPCK amblas 67% secara tahunan (year on year/ yoy) dari periode sama tahun lalu sejumlah Rp222,53 miliar.
Jumlah ekuitas LPCK hingga akhir Juni 2023 mencapai Rp6,7 triliun, naik dari posisi akhir tahun lalu sebesar Rp6,69 triliun. Total liabilitas juga naik jadi Rp2,9 triliun, dari periode sama tahun sebelumnya Rp2,65 triliun. Sementara jumlah aset Rp9,61 triliun, tumbuh dari posisi akhir tahun lalu terakumulasi sebesar Rp9,34 triliun.