<p>Tenaga Kesehatan menyuntikkan dosis vaksin kepada warga yang mengikuti pelaksanaan vaksinasi kerjasama PT Asuransi Adira Dinamika Tbk (Adira Insurance), bagian dari Zurich Group (Zurich) dengan Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) di Lakespra Saryanto, Pancoran, Jakarta, Jum&#8217;at, 18 Juni 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Nasional

PPKM Darurat, Pemerintah Naikkan Anggaran Kesehatan Jadi Rp193 Triliun

  • Pemerintah memutuskan kembali menaikkan anggaran kesehatan menjadi Rp193 triliun dari Rp182 triliun. Peningkatan anggaran ini untuk memenuhi kebutuhan penanganan COVID-19.

Nasional
Laila Ramdhini

Laila Ramdhini

Author

JAKARTA – Pemerintah memutuskan kembali menaikkan anggaran kesehatan menjadi Rp193 triliun dari Rp182 triliun. Peningkatan anggaran ini untuk memenuhi kebutuhan penanganan COVID-19.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan anggaran kesehatan dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan awalnya sebesar Rp172 triliun. Kemudian dinaikkan menjadi Rp182 triliun.

Namun, dengan melonjaknya kasus COVID-19 yang memaksa pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, maka anggaran kesehatan kembali dinaikan menjadi Rp193 triliun.

“Untuk bidang kesehatan 2021 akan alami kenaikan lagi yaitu untuk Program PEN penanganan COVID-19 untuk pagu kesehatan akan menjadi Rp193 triliun,” ucap Sri Mulyani.

Kenaikan anggaran kesehatan, kata dia, dibutuhkan untuk membiayai penanganan diagnostik seperti pengujian (testing), pelacakan (tracing), dan merawat pasien COVID-19 yang saat ini sekitar 236.340 pasien.

“Dengan berbagai pergerakan dan perubahan yang terjadi, terutama menyangkut peningkatan COVID-19, kemudian dilakukannya kebijakan PPKM darurat, maka APBN perlu meningkatkan lagi dukungannya ke program di bidang kesehatan dan perlindungan sosial,” kata Sri Mulyani.

Selain itu, anggaran juga digunakan untuk insentif tenaga kesehatan, santunan kematian, hingga pembelian alat kesehatan, Alat Pelindung Diri (APD), dan obat-obatan.

Peningkatan dana kesehatan juga akan digunakan untuk membiayai pengadaan vaksin COVID-19.

“Anggaran Rp193 triliun dipakai untuk pengadaan 53,9 juta dosis vaksin dan bantuan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk 19,15 juta orang,” ujar Sri Mulyani. (LRD)