Store tas mewah Coach
Gaya Hidup

Siap Saingi LVMH, Induk Coach Akuisisi Capri Holdings Rp129,9 Triliun

  • Langkah ini adalah upaya perusahaan fesyen ternama Amerika Serikat dalam melebarkan sayap ke pasar global, sekaligus berusaha menyaingi dua raksasa barang mewah Eropa yakni LVMH dan Kering Group.
Gaya Hidup
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA – Perusahaan induk tas mewah Coach, Tapestry merk fesyen kenamaan Amerika Serikat mengakuisi Capri Holdings induk merk sepatu Michael Kors sebesar US$8,5 miliar atau setara Rp129,2 triliun (asumsi kurs, Rp15.221 per satu dolar)

Akuisisi tersebut merupakan upaya perusahaan fesyen ternama Amerika Serikat dalam melebarkan sayap ke pangsa global sekaligus berusaha menyaingi dua raksasa fesyen Eropa yakni LVMH dan Kering Group. 

Melansir Financial Times, Jumat 11 Agustus 2023, Tapestry yang berbasis di New York yang juga memiliki merk fesyen Coach, Kate Spade dan Stuart Weitzman akan membayar US$57/Rp867 ribu per saham Capri dalam bentuk tunai. 

Dengan rincian nilai perusahaan sebesar US$8,5 miliar termasuk US$1,7 miliar adalah utang bersih. Transaksi ini diperkirakan akan rampung pada 2024 mendatang.

Setelah kesepakatan ini diumumkan, Saham Capri yang juga memiliki merk fesyen Jimmy Choo, Michael Kors dan Versace, naik hampir 57 persen pada perdagangan kemarin. Namun, saham Tapestry mengalami penurunan sebesar 13 persen.

Kepala Eksekutif Tapestry Joanne Crevoiserat mengatakan langkah ini merupakan upaya perusahaan fesyen Amerika Serikat dalam memperluas segmen pasar dunia pada seluruh kategori barang-barang mewah, terutama dalam kategori tas dan sepatu, yang merupakan salah satu kekuatan merk Coach maupun Michael Kors.

“Kombinasi ini memperluas jangkauan kami di seluruh segmen pelanggan, di seluruh geografi dan kategori produk,” kata Crevoseirat

“Ini memberi kami kesempatan untuk memanfaatkan platform langsung ke konsumen kami dan yang terpenting meningkatkan akses kami ke konsumen mewah,” lanjutnya.

Selaras dengannya, CEO Capri John Idol tak ragu atas penggabungan merk ternama Amerika Serikat. Menurutnya ini adalah langkah luar biasa dalam menjangkau pasar global.

 "Dengan bergabung bersama Tapestry, kami akan memiliki sumber daya dan kemampuan yang lebih besar untuk mempercepat ekspansi jangkauan global kami," kata Idol, CEO Capri.

Apakah Bisa Saingi LVMH dan Kering Group?

Melansir The Guardian, akumulasi pendapatan kedua perusahaan fesyen ternama Amerika Serikat itu pada tahun lalu hanya sebesar US$12 miliar. Angka itu terpaut jauh dari pendapatan dua merk ternama Eropa yakni LVMH dan Kering Group. 

Tercatat pada 2022, LVMH yang notabene adalah rumah 75 merk fesyen papan atas seperti Louis Vuitton dan Christian Dior, melaporkan pendapatan US$87 miliar. Sedangkkan Kering Group dengan merk terkenalnya Gucci dan Balenciaga, menghasilkan pendapatan US$23 miliar.

Menurut analisis GlobalData Neil Saunders menyatakan jika di Amerika Serikat, kedua perusahaan itu berada di posisi dua setelah LVMH. Setelah penggabungan Tapestry dan Capri yang mempunyai 6 merk fesyen itu diharapkan dapat meningkatkan pasar fesyen sebesar 5,1 persen secara global atau bakal jadi yang terbesar keempat di dunia.