<p>Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance). / Asuransiadira.co.id</p>
Industri

Susut 51,4 Persen, Laba Bersih Adira Finance Tinggal Rp1,02 Triliun

  • JAKARTA – PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) membukukan laba bersih sepanjang 2020 sebesar Rp1,02 triliun, merosot 51,4% year on year (yoy). Presiden Direktur Adira Finance, Hafid Hadeli menjelaskan, pendapatan bunga pada 2020 sebesar Rp10,3 triliun, turun 14,0% dari posisi yang sama tahun sebelumnya. “Faktor penyebabnya karena penurunan piutang pembiayaan. Selain itu ada penurunan […]

Industri
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) membukukan laba bersih sepanjang 2020 sebesar Rp1,02 triliun, merosot 51,4% year on year (yoy).

Presiden Direktur Adira Finance, Hafid Hadeli menjelaskan, pendapatan bunga pada 2020 sebesar Rp10,3 triliun, turun 14,0% dari posisi yang sama tahun sebelumnya.

“Faktor penyebabnya karena penurunan piutang pembiayaan. Selain itu ada penurunan pembiayaan baru dan restrukturisasi pinjaman kepada konsumen tahun lalu,” kata Hafid dalam paparan virtual, Senin, 22 Februari 2021.

Di samping itu, Adira Finance mencatat beban bunga sebesar Rp4,3 triliun, turun 9,2%. Alhasil, pendapatan bunga bersih perusahaan mencapai Rp6 triliun, turun 17,1%.

Oleh sebab itu, margin bunga bersih juga menurun sebesar 12,0% tahun lalu.

Akan tetapi, beban operasional Adira Finance berhasil ditekan hingga turun sebesar 4,7% menjadi Rp3,5 triliun. Hafid menjelaskan penurunan beban operasional merupakan hasil sejumlah kebijakan yang efektif untuk menekan biaya selama pandemi. 

Sementara itu, cost of credit Adira Finance  tumbuh 13,4% menjadi Rp 2,0 triliun. Sedangkan Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) masing-masing menjadi 3,1% dan 13,3% hingga akhir 2020.

“Kami juga membukukan pembiayaan baru tahun lalu sebesar Rp18,6 triliun atau turun 51 persen yoy dari pencapaian tahun sebelumnya,” jelasnya.

Dari segi penjualan mobil dan motor, keduanya kontraksi masing-masing 44% dan 38%. Tak heran, pembiayaan baru dari segmen keduanya juga kontraksi.

Pembiayaan pada segmen mobil dan motor masing-masing turun 46% dan 52%. Alhasil, pangsa pasar perusahaan pun turun masing-masing menjadi 4,1% dan 9,5%.

Hingga akhir kuartal IV-2020, ADMF telah merestrukturisasi 827.000 kontrak, atau senilai Rp18,9 triliun.