Jual 5 Juta Potong Tiap Hari, Laba Bersih Sari Roti Milik Anthoni Salim Melonjak 33,4 Persen
- Produsen Sari Roti milik konglomerat Anthoni Salim, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) mencatatkan kinerja positif di tengah pandemi COVID-19. Meskipun penjualan menurun, perseroan berhasil mencetak pertumbuhan laba bersih sepanjang paruh pertama 2021.
Korporasi
JAKARTA – Produsen Sari Roti milik konglomerat Anthoni Salim, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) mencatatkan kinerja positif di tengah pandemi COVID-19. Meskipun penjualan menurun, perseroan berhasil mencetak pertumbuhan laba bersih sepanjang paruh pertama 2021.
Berdasarkan laporan keuangan interim yang dirilis perseroan, total penjualan bersih ROTI pada semester I-2021 sebesar Rp1,57 triliun. Jumlah tersebut turun sekitar 6,6% year-on-year (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai Rp1,67 triliun.
Di sisi lain, laba bersih atau laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk justru melonjak 33,4% secara tahunan menjadi Rp121,79 miliar pada semester pertama tahun ini dari Rp91,29 miliar pada paruh pertama 2020.
- Hakim Tolak Gugatan PKPU Maybank ke Pan Brothers, Ini Alasannya
- Menang Lelang Hang Nadim Batam, BUMN Wijaya Karya Rambah Bisnis Bandara
- BRPT dan TINS Masuk, Ini Daftar Lengkap Saham Indeks LQ45 Agustus 2021 – Januari 2022
Direktur Nippon Indosari Corpindo, Ida Simatupang menyatakan bahwa capaian positif ini merupakan buah upaya perseroan dalam menerapkan beragam inisiatif yang difokuskan pada profitabilitas, seperti efisiensi logistik dengan mengoptimalkan sebaran pabrik baru.
Selain itu, perseroan juga melakukan penerapan strategi iklan dan promosi yang terukur serta peningkatan produktivitas kerja. Sehingga secara bersamaan mampu menurunkan biaya operasional pada periode enam bulan pertama tahun ini.
Benar saja, dalam laporan keuangannya, perseroan berhasil menekan beban pokok penjualan sekitar Rp49,79 miliar atau sebesar 6,4% yoy menjadi Rp704,4 miliar pada semester I-2021. Sedangkan, di periode yang sama tahun lalu, realisasi beban pokok penjualan perseroan sebanyak Rp752,19 miliar.
“Fokus perseroan untuk senantiasa menyesuaikan dengan dinamika tren konsumsi produk roti dan perubahan perilaku belanja konsumen serta memperkuat sebaran distribusi di daerah pemukiman dan lingkar luar perkotaan,” ujarnya melalui keterangan resmi, Rabu, 28 Juli 2021.
Di samping itu, kata Ida, produk Sari Roti telah mampu menjangkau 34 provinsi di seluruh Indonesia dengan mengoperasikan 14 pabrik dengan kapasitas total produksi mencapai 5 juta potong roti per harinya.
Tak sampai disitu, perseroan juga tengah membangun pabrik baru di Pekanbaru serta penambahan kapasitas produksi pabrik di Palembang untuk mendukung pertumbuhan penjualan pada periode 2024 – 2025.
Pada semester pertama 2021, penyerapan belanja modal (capital expenditure/capex) ROTI telah mencapai Rp124 miliar. Sebagian besar dana tersebut dipergunakan perseroan untuk mengembangkan proyek Pekanbaru dan Palembang.